Pada artikel ini, saya akan membuat catatan pengalaman saya menggunakan senapan angin per (spring piston) buatan anak negeri sendiri. Sudah lama saya menginginkan sebuah senapan per buatan dalam negeri yang dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya. Tidak banyak senapan per buatan dalam negeri yang ditawarkan di pasaran. Kebanyakan senapan jenis ini yang dapat ditemukan adalah karya pengrajin khususnya dari daerah Jawa Barat. Saya belum pernah menemukan senapan per dalam negeri yang diproduksi dalam skala pabrikan sampai saat ini.
Setelah pertemuan saya dengan situs De Pyra dan berhasil pula menemukan lokasi perusahaan ini, tidak puas rasanya bila tidak mencoba sendiri salah satu karya mereka. Salah satu yang menarik buat saya adalah senapan jenis patah laras (break barrel). Jenis mekanisme kokang senapan yang identik dan menjadi model terpopuler dari senapan per. Salah satu yang saya coba pada kesempatan saat ini adalah De Pyra Jupiter 27. Versi senapan patah laras yang terinspirasi dari Diana Model 27. Yaitu senapan pemula dengan kecepatan yang pada masa ini dianggap menengah.
Saya memilih senapan yang terkecil dari keluarga senapan per ini karena saya masih berusaha meracuni istri saya dengan hobi menembak. Selama ini istri saya hanya bisa menembak dengan senapan Benjamin-Sheridan 397 PA, karena hanya itulah yang mampu dia kokang sendiri (itupun sampai 2 kali saja) dan mampu dia bidik dengan mantap. Ingin rasanya melihat dia bisa menembak sendiri suatu senapan dengan kekuatan penuh. Bahkan Weihrauch HW 77 yang saya sediakan untuk dia, tidak mampu dia kokang dan malah membuat tangannya memar akibat terjepit pada kesempatan pertama. Saya harap senapan junior ini dapat kembali membuatnya tertarik dengan senapan jenis per karena saya harap senapan ini lebih mudah untuk dikokang dan pegang.