Jumat, 20 Desember 2013

De Pyra Jupiter 27: Senapan Per Untuk Pemula - Bagian 1

Pada artikel ini, saya akan membuat catatan pengalaman saya menggunakan senapan angin per (spring piston) buatan anak negeri sendiri. Sudah lama saya menginginkan sebuah senapan per buatan dalam negeri yang dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya. Tidak banyak senapan per buatan dalam negeri yang ditawarkan di pasaran. Kebanyakan senapan jenis ini yang dapat ditemukan adalah karya pengrajin khususnya dari daerah Jawa Barat. Saya belum pernah menemukan senapan per dalam negeri yang diproduksi dalam skala pabrikan sampai saat ini.
Setelah pertemuan saya dengan situs De Pyra dan berhasil pula menemukan lokasi perusahaan ini, tidak puas rasanya bila tidak mencoba sendiri salah satu karya mereka. Salah satu yang menarik buat saya adalah senapan jenis patah laras (break barrel). Jenis mekanisme kokang senapan yang identik dan menjadi model terpopuler dari senapan per. Salah satu yang saya coba pada kesempatan saat ini adalah De Pyra Jupiter 27. Versi senapan patah laras yang terinspirasi dari Diana Model 27. Yaitu senapan pemula dengan kecepatan yang pada masa ini dianggap menengah.
Saya memilih senapan yang terkecil dari keluarga senapan per ini karena saya masih berusaha meracuni istri saya dengan hobi menembak. Selama ini istri saya hanya bisa menembak dengan senapan Benjamin-Sheridan 397 PA, karena hanya itulah yang mampu dia kokang sendiri (itupun sampai 2 kali saja) dan mampu dia bidik dengan mantap. Ingin rasanya melihat dia bisa menembak sendiri suatu senapan dengan kekuatan penuh. Bahkan Weihrauch HW 77 yang saya sediakan untuk dia, tidak mampu dia kokang dan malah membuat tangannya memar akibat terjepit pada kesempatan pertama. Saya harap senapan junior ini dapat kembali membuatnya tertarik dengan senapan jenis per karena saya harap senapan ini lebih mudah untuk dikokang dan pegang.


Rabu, 18 Desember 2013

R. Ade Supriatna Pipik: Dongeng dan Harapan dari Cikeruh

Tidak terasa sudah setengah tahun saya menulis di blog ini. Sudah lumayan juga jumlah artikel yang berisi catatan pembelajaran saya mengenai hobi saya yang satu ini. Terima kasih kepada semua pembaca yang telah berkunjung di blog saya dan bahkan beberapa menyempatkan diri memberi komentar dan apresiasi yang membuat saya tersanjung dan bersemangat untuk terus menulis. Bahkan catatan pribadi saya tentang aktifitas saya di dunia senapan angin sudah menjadi referensi bagi yang lain. Semoga saja tetap berguna dan tidak salah-salah amat.
Saat ini, Pancanaka Airgun Works ikut meramaikan channel di Blackberry Messenger. Bagi pembaca yang menggunakan BBM versi 8 bisa subscribe channel saya dengan add PIN C00410169 atau mencarinya dengan nama Pancanaka-airgun On The Move. Sesuai namanya, isinya adalah catatan-catatan kecil inspirasi yang didapat dari keseharian saya menjalani hobi yang satu ini.
***
Menuju blog hari ini. 
Saya berkesempatan berjalan-jalan ke Cikeruh, Sumedang dalam rangka mengembalikan senapan Bramasta Antariksa saya yang kurang memuaskan pengerjaannya ke gunsmith daerah Cipacing. Sudah lama saya tertarik dengan nama salah satu perusahaan di daerah Cikeruh. Suatu perusahaan yang berkembang turun temurun dari perintis usaha senapan pada jaman kolonial Belanda dulu. Karena keterbatasan pengetahuan geografi di daerah Jatinangor (Cikeruh dan Cipacing adalah desa yang bertetangga dalam kecamatan Jatinangor, kabupaten Sumedang) dan begitu tertutupnya para pedagang senapan yang berada di sekitaran jalan raya Cipacing, saya baru bisa menemukan tempat ini beberapa minggu kemarin.

Santai, ramah dan terbuka.  Itulah kesan yang bisa ditemui dari R. Ade Supriatna Pipik. Pemilik dan Pemimpin PD Pipik Putra Cikeruh.

Sabtu, 14 Desember 2013

Referat: Bagaimana Alur Sebuah Laras Dibentuk

Pada artikel kali ini saya memasukkan rangkuman saya terhadap cara membentuk alur dalam laras (rifling). Perkenalan saya sendiri terhadap keberadaan alur dalam laras terjadi saat saya mendapatkan kuliah mengenai forensik. Dan saya saat itu benar-benar kagum bagaimana caranya membuat peluru dapat berputar saat melaju. Dan saya kagum bagaimana caranya bisa membuat alur berbentuk spiral dalam suatu silinder yang sangat sempit untuk sebuah jari dapat masuk ke dalamnya. Saya waktu itu sempat berimajinasi kalau ada sekumpulan peri kecil yang memahat bagian dalam silinder sebuah laras.
Laras beralur pada awalnya ditemukan di Ausburg, Jerman pada akhir abad ke-15. Laras beralur baru populer dan menjadi barang umum pada pertengahan abad ke-19. Sebelum kelahiran laras beralur ini, sebuah peluru yang saat itu berbentuk bola dilontarkan melalui laras yang tidak beralur (smoothbore). Penggunaan laras beralur memberi banyak peningkatan terhadap akurasi, terutama pada jarak tembak yang jauh.

Potongan melintang dan terminologi dalam alur laras. Diambil dari: http://firearmshistory.blogspot.com/2010/05/rifling-terminology.html

Perhatian! Artikel terdiri dari banyak gambar dan tautan yang akan mempengaruhi kualitas tampilan pada koneksi internet yang buruk.

Jumat, 06 Desember 2013

Referat: Canting dan Scope Level

Pernahkah anda memperhatikan posisi senapan anda saat anda menembak? Maksud saya adalah bagaimana kemiringan senapan kita, pada sudut berapa popor kita berada dari sumbu laras atau titik tengah crosshair? Tentu biasanya kita menembak atau menempatkan senapan pada posisi popor di pukul 06. Namun apakah selalu begitu? Apakah kita yakin posisi kita menempatkan popor selalu berada di pukul 06? Lalu, apa masalahnya dengan tidak menempatkan senapan pada posisi yang sama? Apakah akan menjadikan akurasi tembakan kita terganggu?
Pada artikel ini saya mencoba merangkum pembelajaran saya tentang perbedaan posisi kemiringan senapan pada sumbu laras dan pengaruhnya terhadap akurasi. Hal ini menarik perhatian saya sejak dulu dan baru saja saya temui jawabannya akhir-akhir ini. Isu ini didapatkan pada pengguna senapan yang berjenis single shot dan biasa menembak pada jarak yang sangat jauh. Sebelum saya lupa dengan apa yang saya pelajari, baiklah saya masukkan ke dalam catatan pembelajaran saya.


Pegangan senapan yang disengaja mengalami miring ekstrim terhadap sumbu laras. Diambil dari http://www.thefirearmblog.com/blog/2011/03/31/surefire-rapid-transition-sights-dd-rts-set/
Perhatian! Artikel terdiri dari banyak ilustrasi. Tampilan mungkin akan terganggu pada koneksi internet yang buruk.

Selasa, 03 Desember 2013

Having Fun @ Cirebon Part 3: Benchrest Shooting

Pada kunjungan kali ini terasa agak istimewa karena saya membawa senapan baru saya yang telah dipasang scope dan sahabat saya juga telah menyelesaikan penggantian larasnya. Namun ternyata banyak permasalahan melanda pekerjaan sampingan kami masing-masing sehingga tidak banyak aktifitas hobi kami ini yang bisa dieksploitasi. Terutama sahabat saya, di tengah permasalahan usaha sampingannya maka beberapa proyek senapan angin belum berhasil diwujudkan. Bahkan laras barunya tidak pula tersentuh untuk proses break in. Turut prihatin ya, Bro.
Namun esensi hobi dan silaturahmi adalah untuk memberi hiburan dan kesenangan dalam rutinitas. Maka dalam kunjungan kami kali ini menembak tetap dapat memberikan keasyikan tersendiri. Mencoba senapan baru dan scope baru bagi sahabat saya dan mencoba laras baru bagi saya. Dan untuk mengisi kegiatan kami kali ini selain mencoba menembak menggunakan senapan yang asing bagi kami, kami isi juga dengan menembak target. Dan seperti  biasa, benchrest shooting adalah kegiatan favorit kami. Sedikit teknik dan stamina tapi banyak waktu untuk mengobrol.

Bench rest
Suasana kompetisi menembak benchrest pada Pangdam Jaya Cup 2013. Wah, PCP semua. Diambil dari: http://gadeblazz.com/2013/02/14/hw77-is-no-match-for-this/

Minggu, 01 Desember 2013

Referat: Memasang Telescope/Riflescope dan Permasalahannya

Artikel ini adalah catatan saya yang berisi tentang cara pemasangan rifle scope yang saya anut sampai saat ini. Pada awalnya saya hanya ingin mencatat cara saya memasang rifle scope. Namun saat saya menyusun artikel ini dan belajar kembali dari berbagai sumber, ternyata perkara sepele yang biasa saya lakukan telah berubah menjadi topik yang panjang dan kaya. Catatan ini akhirnya dibuat sebagai memoir saya dari pembelajaran saya mengenai pemasangan rifle scope sehingga bila dalam perkembangannya terdapat cara lain yang lebih baik, cara ini dapat saya koreksi di lain waktu.
Walaupun biasanya mudah, tampaknya memasang rifle scope sendiri bisa menjadi urusan yang rumit jika semakin didalami. Jadi suatu hal bisa dibuat sederhana ataupun rumit tergantung ketertarikan seseorang. Bagi saya, semakin mempelajari urusan yang satu ini, maka semakin banyak potensi permasalahan yang bisa timbul.

Rifle scope dan bagian-bagian luarnya. Diambil dari: http://www.airrifle.co.za/threads/4758-How-to-Choose-a-Scope-(RifleScope)

Sebelum membuka artikel ini perlu saya peringatkan bahwa artikel ini memiliki banyak ilustrasi atau gambar yang akan berpengaruh pada internet berbasis kuota dan mungkin sulit terlihat pada kualitas jaringan internet yang buruk.