Jumat, 29 Januari 2016

Menciptakan Komunitas Senapan Angin

Selamat tahun baru bagi kita semua. Tidak terasa sudah lama sejak posting terakhir saya unggah ke blog saya. Lama sudah saya berhenti menilik blog saya karena saya membutuhkan waktu untuk mengerjakan beberapa hal yang menjadi prioritas.
Pada tahun yang baru ini saya berharap perkembangan dunia senapan angin di Indonesia semakin menggembirakan. Walaupun pada awal tahun ini ibu kota diguncang teror bom yang cukup merisaukan bagi bangsa ini. Dan bagi pemilik senapan angin seperti kita semua pastinya memiliki kesan tersendiri karena aktifitas hobi kita otomatis terkendala akibat peningkatan kewaspadaan nasional akhir-akhir ini.
Pada posting saat ini saya berkesempatan bercerita mengenai kegiatan saya di awal tahun yang sempat terpengaruh juga dengan aktifitas teroris di ibu kota pertengahan Januari kemarin.


Rabu, 06 Mei 2015

Diana Mod. 25D: Bakal Anak Nanti - Bagian 4

Bagian 1 Membongkar, Menghaluskan dan Melumasi Ulang.
Bagian 2 Memasang Mainspring Baru.
Bagian 3 Mengganti Breech Seal.

Pada bagian sebelumnya saya telah kembali ke jalur yang diinginkan dalam usaha mencapai batas tak terlihat dari kecepatan senapan kecil ini. Mencapai 600 fps sepertinya menjadi atap yang tak terjangkau dalam usaha saya mencapai kecepatan senapan ini. Saatnya mengeluarkan amunisi terakhir saya dalam persediaan tuning kit yang saya siapkan. Pada posting kali ini saya akan memasang piston seal baru dari Vortek Product.

Diana Mod. 25D yang menjadi bahan pembahasan seri ini.


Rabu, 15 April 2015

Having Fun @ Home: Menebar Virus Senapan Angin

Lama juga tidak menulis pengalaman yang murni sebagai sebuah cerita. Bukannya perkara teknik dan pembelajaran. Pada hari ini ada sebuah kisah yang berkesan buat saya, sehingga rasanya patut juga dicatat dalam blog saya ini.

Transfer minat dan ilmu dari seorang penembak senapan angin pada seorang awam.

Pada siang hari ini rencananya seorang kawan hendak bertamu ke rumah. Kawan ini berasal dari sisi lain di Kota Bandung dan ingin bersua lagi dengan kawan saya dari Kabupaten Bandung Barat. Pertemuan awal tampaknya cukup berkesan namun berlangsung singkat tanpa bumbu menembak bersama, sehingga pertemuan selanjutnya sangat dinantikan. Sebagai fasilitator, pintu rumah saya buka lebar-lebar bagi sejawat sehobi. Dengan agenda utama "happy trigger" dan agenda penyerta bakar daging (namun bukan hasil buruan), kami menantikan kehadiran sang kawan. Namun ternyata sang kawan tidak bisa hadir karena khawatir dengan situasi keamanan kota Bandung yang akhir-akhir ini ramai razia Kepolisian dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi peringatan Konfrensi Asia-Afrika ke-60. Terlanjur menyediakan makan siang yang berlimpah, akhirnya daftar undangan saya tambahkan dengan kawan-kawan dari komunitas lain yang tidak pernah bersentuhan dengan senapan angin sebelumnya. Hitung-hitung mempererat tali silaturahim dari berbagai kawan dalam satu kesempatan.

Kamis, 09 April 2015

Diana Mod. 25D: Bakal Anak Nanti - Bagian 3

Bagian 1 Membongkar, Menghaluskan dan Melumasi Ulang.
Bagian 2 Memasang Mainspring Baru.

Pada laporan sebelumnya saya telah melakukan ubahan besar pada senapan ini dengan memasang mainspring baru. Walaupun karakteristik senapan ini terasa lebih bertenaga karena lock time yang lebih singkat dan recoil yang lebih kuat, tampaknya pengukuran dengan chronograph tidak menunjukkan hasil yang sesuai. Alih-alih kecepatan senapan ini semakin berkurang.

Diana Mod. 25D yang menjadi obyek pekerjaan saya seri ini.

Saya sudah berencana untuk mengganti beberapa suku cadang senapan ini. Namun saya tidak ingin langsung menggantinya sekaligus untuk mengamati dan mempelajari karakter senapan ini setelah perubahan pada salah satu variabel saya kerjakan. Saya menginginkan setiap tahapan penggantian bagian senapan memberi kontribusi positif. Namun hasil negatif yang saya terima cukup mengejutkan dan menjadi pukulan bagi pembelajaran saya saat ini.

Rabu, 08 April 2015

Referat Balistik Bagian 3: Menembak dengan Perbedaan Sudut Ketinggian

Artikel ini dipublikasikan sebagai catatan dari seri pembelajaran saya mengenai balistik eksternal. Artikel sebelumnya dalam seri pembelajaran ini meliputi:
Bagian 1 Ballistic Coefficient dan Kecepatan Mimis
Bagian 2 Jangkauan Balistik, Lintasan Terbang Mimis dan Penggunaannya

Sudah lama saya ingin menyarikan artikel ini sebagai rangkaian dari pembelajaran balistik eksternal. Namun baru pada kesempatan saat ini, setelah sekian lama merenunginya, pikiran saya terbuka untuk mengerti tentang topik ini. Betapa landainya kurva pembelajaran saya akhir-akhir ini untuk tema rumit seperti balistik eksternal ini. Semoga saja pemahaman saya kali ini tidaklah salah.

***


Pernahkah anda menembak sasaran yang berada tidak sama ketinggiannya dengan anda? Pernahkah anda mengamati titik tumbukan mimis anda pada saat anda menembak dengan sudut ini?
Saya dan kebanyakan penembak lainnya akan melakukan zero rifle scope pada jarak tertentu dengan posisi laras datar dan sejajar dengan permukaan bumi. Namun dalam praktik menembak di lapangan semisal dalam skenario berburu, kebanyakan sasaran berada pada posisi yang lebih tinggi maupun lebih rendah dari posisi penembak. Hal ini menyebabkan perbedaan titik tumbuk mimis pada sasaran. Kadang perbedaan ini begitu kecilnya sehingga tidak disadari. Bisa juga perbedaan ini begitu besar sehingga akhirnya akurasi senapan yang disalahkan. Bagaimana sebenarnya perbedaan sudut tembak mempengaruhi perkenaan mimis? Pada artikel ini saya akan mencoba merangkumkan apa yang sudah saya pelajari.