Masih berkenaan dengan tema berburu pada posting sebelumnya. Sebelumnya saya mencoba berburu dengan kondisi senapan dijinjing tanpa tali sandang. Akibatnya senapan saya yang tergolong berat (4.75 kg beserta rifle scope), sangat merepotkan dan melelahkan bagi saya untuk dibawa. Tidak jarang saya terjatuh karena berusaha menyeimbangkan tubuh melewati perbukitan yang terjal dan licin. Sebagai solusinya seorang teman mengusulkan untuk mengaplikasikan tali sandang. Karena senapan saya juga ditujukan untuk koleksi, maka keaslian setiap bagiannya penting untuk dipertahankan. Maka penggunaan swivel yang melubangi popor hendak saya hindarkan.
Postingan ini pernah ditampilkan juga pada blog milik Lembang Air Rifle Club (LARC). Karena yang membuat dudukan tali sandang ini adalah orang yang sama, maka tidak heran rancangannya juga serupa. Catatan ini dibuat sebagai catatan bagi saya dari diskusi yang saya alami dengan pembuat adaptor tali sandang ini.
Postingan ini pernah ditampilkan juga pada blog milik Lembang Air Rifle Club (LARC). Karena yang membuat dudukan tali sandang ini adalah orang yang sama, maka tidak heran rancangannya juga serupa. Catatan ini dibuat sebagai catatan bagi saya dari diskusi yang saya alami dengan pembuat adaptor tali sandang ini.