Rabu, 09 Juli 2014

Variasi: Tali Sandang Tanpa Swivel untuk Senapan Patah Laras

Masih berkenaan dengan tema berburu pada posting sebelumnya. Sebelumnya saya mencoba berburu dengan kondisi senapan dijinjing tanpa tali sandang. Akibatnya senapan saya yang tergolong berat (4.75 kg beserta rifle scope), sangat merepotkan dan melelahkan bagi saya untuk dibawa. Tidak jarang saya terjatuh karena berusaha menyeimbangkan tubuh melewati perbukitan yang terjal dan licin. Sebagai solusinya seorang teman mengusulkan untuk mengaplikasikan tali sandang. Karena senapan saya juga ditujukan untuk koleksi, maka keaslian setiap bagiannya penting untuk dipertahankan. Maka penggunaan swivel yang melubangi popor hendak saya hindarkan.
Postingan ini pernah ditampilkan juga pada blog milik Lembang Air Rifle Club (LARC). Karena yang membuat dudukan tali sandang ini adalah orang yang sama, maka tidak heran rancangannya juga serupa. Catatan ini dibuat sebagai catatan bagi saya dari diskusi yang saya alami dengan pembuat adaptor tali sandang ini.


Rabu, 02 Juli 2014

Pancanaka Mencoba Berburu: Sebuah Catatan Kegagalan

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang pembaca sekalian. Semoga ibadah pembaca budiman sekalian diiringi kelancaran dan mendapatkan pahala yang setimpal.
Pada posting kali ini saya mencatatkan pengalaman saya yang sangat berkesan. Sangat berkesan karena segala suatu yang pertama kali dikerjakan pasti sangat diingat. Terutama karena pada saat ini akhirnya saya berkesempatan bergabung dengan kelompok yang biasa berburu dengan senapan angin. Setelah lama membekali diri dengan berbagai senapan dan ilmunya, rasanya tidak lengkap tanpa memraktekannya dengan terjun langsung.
Pada artikel ini saya hanya bercerita dan berusaha mengambil pelajaran yang sedikit terjaring dari begitu banyak jejalan pengalaman pada perjalan berburu perdana saya. Tidak banyak hal teknis yang bisa saya sarikan. Pada artikel ini tercantum beberapa isu sensitif yang mungkin tidak semua pembaca setujui. Kearifan dari pembaca yang sensitif terhadap tema perburuan sendiri yang akan mencegah anda untuk tidak melanjutkan membaca artikel kali ini.

Grup RAMPING dari Kabupaten Bandung Barat dengan Mang Ali (bertopi, kedua dari kanan, menggunakan Sharp Innova 2 negara tanpa rifle scope).
Lama saya berusaha untuk mencari tahu sensasi dari kegiatan dasar umat manusia yang paling tua dicatat ini. Bersama-sama dengan kegiatan mengumpulkan makanan, kegiatan berburu secara berkelompok adalah kegiatan dan keahlian yang paling dasar dari sejarah perkembangan peradaban manusia. Keahlian yang sudah banyak dilupakan oleh manusia modern karena berkembangnya kecakapan manusia lainnya di bidang pertanian dan perdagangan. Sehingga keahlian lain seperti keahlian menamai suatu penyakit tampak lebih dihargai daripada mencari tahu di mana suatu hewan yang dapat dimakan biasa bertengger. Atau keahlian menghapalkan PIN kartu debit lebih diutamakan untuk mencukupi kebutuhan makanan kita selama sebulan dibandingkan harus menghapalkan kapan waktunya suatu satwa berkeliaran.