Apakah senapan angin multi-pump/uklik anda tidak bisa menyimpan tekanan pada saat dipompa? Saat mencapai 8 kali pompa, senapan angin saya mendadak terpicu menembak sendiri. Setelah saya telaah, ternyata masalah timbul pada kerusakan pada bagian plat "L". Hal ini juga yang menyebabkan kesulitan mengisi udara pada tabung kompresi, dengan gejala senapan angin gembos saat dipompa pertama kali (misfilling, bahkan pada kasus saya bisa sampai 2-6 kali) sebelum akhirnya berhasil menyimpan udara dalam tabung kompresinya. Artinya ekstra kalori untuk porsi tembakan harian yang sama. Menyenangkan untuk latihan fisik, tapi menyebalkan saat harus berkompetisi dengan teman dan menguji materi studi saya.
Untuk memahami apa yang saya bicarakan, mari perhatikan ilustrasi yang saya buat.
Plat L (sear liner) sesuai namanya, adalah komponen berbentuk huruf "L" yang berfungsi untuk menahan as pentil saat tekanan udara dikumpulkan dalam tabung kompresi. As pentil (exhaust valve rod) sendiri, yang merupakan suatu katup, akan melepaskan tekanan dalam tabung kompresi dengan cara meluncur sepanjang lubang tutup tabung (valve guide) dan lubang pada plat L, saat plat ini digeser secara aktif oleh penembak melalui mekanisme picu. Plat L ini akan turun kembali secara pasif dengan energi potensial dari per-nya (sear spring) setelah tekanan udara dalam ruang kompresi mencapai keseimbangan/equilibrium dan as pentil terdorong masuk oleh kekuatan per-nya (exhaust valve spring).
Untuk mengakses bagian ini kita hanya perlu membuka bagian popor yang menyatu dengan pelindung picu dan melepaskan unit picu dari 2 baut yang menempelnya. Ternyata setelah saya perhatikan, memang benar sudah terdapat kelainan dari plat L yang saya miliki. Setelah saya bandingkan dengan plat L milik Sharp Indonesia, yang saya beli sebagai pengganti, ternyata sudut kemiringan telah berubah dan bagian lubang tempat masuk as pentil sudah mengalami deformitas (cekung atau dekok). Silahkan lihat foto yang saya ambil (dan rampok. Maaf ya Mas Sisno.).
Kombinasi kemiringan dan deformitas berbentuk cekung pada bagian lubang akan mempermudah as pentil untuk tergelincir dan plat L terangkat spontan saat tekanan dalam tabung kompresi sangat tinggi.
Untuk mengganti bagian ini saya mencoba menggunakan komponen milik Sharp Indonesia. Walaupun sekilas mirip ternyata ada sedikit perbedaan. Ada perbedaan lebar di mana milik Sharp Indonesia lebih lebar hampir satu milimeter. Dan ada sedikit perbedaan pada gagang tempat di mana sudut terbentuk. Pada milik Sharp Indonesia terlihat lebih lebar dan tinggi. Karena asumsi saya tingkat toleransi terhadap ketinggian lubang pada plat L ini cukup baik, dan kelebaran bagian bersudut ini bisa memberi peningkatan ketahanan tekanan (ada data yang menunjukkan bisa menahan sampai >2900 psi, karena seal karet terlebih dahulu gagal dibanding plat L) maka saya pertahankan menggunakan barang ini ketimbang memesannya secara on-line. Berarti saya tinggal melakukan penyesuaian lebar saja.
Untuk melakukan penyesuaian lebar ini saya percayakan pada tukang senapan. Kebetulan saya ada keperluan untuk memeriksa modifikasi senapan Bramasta saya. Olehnya, kedua sisi plat ini dikikir kemudian diamplas. Saya sendiri tidak sempat melakukan bronir untuk menyamakan warna plat dengan aslinya karena toh nantinya akan kalah juga dengan kekuatan gesekan dan backflow udara tekan. Cukup saya oles tipis dengan pelumas, lalu pasang kembali ke rumahnya.
Hasilnya, sekarang senapan saya sudah dapat dipompa lagi sebanyak yang saya mau. Dan saya semakin kagum karena untuk mencapai jumlah pompa di atas 10 kali saya sudah tidak kesulitan. Entah memang senapan ini lebih ringan untuk dipompa dibandingkan Sharp Tiger sahabat saya, atau saya yang sudah semakin berotot karena sering memompa senapan gembos.
Oh ya, Untuk problem misfilling.... Ternyata masih ada! Walaupun sudah berkurang frekuensinya dan mudah diatasi, ternyata masih muncul. Apakah per Misumi yang saya pasang sudah mengalami kegagalan setelah saya gunakan sebanyak >2,000 kali tembak? Karena dulu senapan saya tidak pernah mengalami masalah ini setelah penggantian per. Mungkin saja karena panjang keseluruhan per Misumi yang saya pasang kemarin relatif lebih pendek daripada per bawaan maupun produksi Sharp Indonesia. Ditambah dengan siklus kompresi akibat penggunaan yang "terlalu" sering (3 bulan >2,000 mimis) telah mengakibatkan panjang per ini menjadi berkurang. Tapi biarlah pekerjaan ini disimpan dulu untuk lain waktu.
Bila anda berkeinginan mengganti plat L, saya menebus plat ini dengan harga Rp. 15,000 di kota saya (September 2013). Semoga berguna. Terbuka untuk pertanyaan dan masukan.
Untuk memahami apa yang saya bicarakan, mari perhatikan ilustrasi yang saya buat.
Prinsip Kerja Plat L (warna coklat) pada Pelepasan Udara Bertekanan Sistem "Dumping". Ilustrasi ini disederhanakan dan dilebihkan untuk kepentingan artikel ini. |
Plat L (sear liner) sesuai namanya, adalah komponen berbentuk huruf "L" yang berfungsi untuk menahan as pentil saat tekanan udara dikumpulkan dalam tabung kompresi. As pentil (exhaust valve rod) sendiri, yang merupakan suatu katup, akan melepaskan tekanan dalam tabung kompresi dengan cara meluncur sepanjang lubang tutup tabung (valve guide) dan lubang pada plat L, saat plat ini digeser secara aktif oleh penembak melalui mekanisme picu. Plat L ini akan turun kembali secara pasif dengan energi potensial dari per-nya (sear spring) setelah tekanan udara dalam ruang kompresi mencapai keseimbangan/equilibrium dan as pentil terdorong masuk oleh kekuatan per-nya (exhaust valve spring).
Untuk mengakses bagian ini kita hanya perlu membuka bagian popor yang menyatu dengan pelindung picu dan melepaskan unit picu dari 2 baut yang menempelnya. Ternyata setelah saya perhatikan, memang benar sudah terdapat kelainan dari plat L yang saya miliki. Setelah saya bandingkan dengan plat L milik Sharp Indonesia, yang saya beli sebagai pengganti, ternyata sudut kemiringan telah berubah dan bagian lubang tempat masuk as pentil sudah mengalami deformitas (cekung atau dekok). Silahkan lihat foto yang saya ambil (dan rampok. Maaf ya Mas Sisno.).
Akses Plat L dengan melepas popor dan membuka 2 baut pada trigger unit. Diambil dari http://sisno-jibril.blogspot.com/2012/07/bongkar-sharp-ace-deluxe.html |
Kiri. Plat L Sharp Indonesia. Kanan. Plat L bawaan. Perhatikan deformitas yang terbentuk di sekitar bibir lubang. |
Kombinasi kemiringan dan deformitas berbentuk cekung pada bagian lubang akan mempermudah as pentil untuk tergelincir dan plat L terangkat spontan saat tekanan dalam tabung kompresi sangat tinggi.
Untuk mengganti bagian ini saya mencoba menggunakan komponen milik Sharp Indonesia. Walaupun sekilas mirip ternyata ada sedikit perbedaan. Ada perbedaan lebar di mana milik Sharp Indonesia lebih lebar hampir satu milimeter. Dan ada sedikit perbedaan pada gagang tempat di mana sudut terbentuk. Pada milik Sharp Indonesia terlihat lebih lebar dan tinggi. Karena asumsi saya tingkat toleransi terhadap ketinggian lubang pada plat L ini cukup baik, dan kelebaran bagian bersudut ini bisa memberi peningkatan ketahanan tekanan (ada data yang menunjukkan bisa menahan sampai >2900 psi, karena seal karet terlebih dahulu gagal dibanding plat L) maka saya pertahankan menggunakan barang ini ketimbang memesannya secara on-line. Berarti saya tinggal melakukan penyesuaian lebar saja.
Untuk melakukan penyesuaian lebar ini saya percayakan pada tukang senapan. Kebetulan saya ada keperluan untuk memeriksa modifikasi senapan Bramasta saya. Olehnya, kedua sisi plat ini dikikir kemudian diamplas. Saya sendiri tidak sempat melakukan bronir untuk menyamakan warna plat dengan aslinya karena toh nantinya akan kalah juga dengan kekuatan gesekan dan backflow udara tekan. Cukup saya oles tipis dengan pelumas, lalu pasang kembali ke rumahnya.
Tampak Sisi Plat L Baru (Kiri) Setelah Dikikir dan Diamplas. Perhatikan perbedaan sudut kemiringan alas. |
Oh ya, Untuk problem misfilling.... Ternyata masih ada! Walaupun sudah berkurang frekuensinya dan mudah diatasi, ternyata masih muncul. Apakah per Misumi yang saya pasang sudah mengalami kegagalan setelah saya gunakan sebanyak >2,000 kali tembak? Karena dulu senapan saya tidak pernah mengalami masalah ini setelah penggantian per. Mungkin saja karena panjang keseluruhan per Misumi yang saya pasang kemarin relatif lebih pendek daripada per bawaan maupun produksi Sharp Indonesia. Ditambah dengan siklus kompresi akibat penggunaan yang "terlalu" sering (3 bulan >2,000 mimis) telah mengakibatkan panjang per ini menjadi berkurang. Tapi biarlah pekerjaan ini disimpan dulu untuk lain waktu.
Bila anda berkeinginan mengganti plat L, saya menebus plat ini dengan harga Rp. 15,000 di kota saya (September 2013). Semoga berguna. Terbuka untuk pertanyaan dan masukan.
6 komentar :
Berati itu di kikir ato di amplas ya bang sisi L ituπππ
N yg pentilnya itu biarin setandat iya
Pak, tolong dibahas kinerja & pembuatan trigger match yg ringan,terimakasih
Ask pda saat menembak sekali tpi susah kembali plat l nya itu knpa ya dan solusinya apa?
Per penahan plat L nya lemah mas,.. Atau tambah pendek,...
apakah harus ganti sama plat L ny y
Posting Komentar