Bila kita mencermati bahasan di forum-forum senapan angin
tanah air, kita akan menemukan banyak ulasan positif terhadap senapan angin
Sharp Tiger. Sharp Tiger sendiri adalah varian dari Sharp Innova buatan
pabrik Indonesia. Bersama dengan Sharp Innova, Sharp Phoenix dan Sharp Ace
Deluxe senapan ini mendominasi pasar senapan angin di Indonesia. Sayangnya
tidak banyak ulasan pengguna/independen yang dapat menjadi pertimbangan kita untuk
mengenal dan mungkin menebus senapan angin ini. Pada posting kali ini saya akan
mencoba memberi catatan tinjauan saya pada senapan angin Sharp Tiger. Senapan
angin yang saya tinjau adalah senapan Sharp Tiger Long Barrel milik teman saya
yang baru berusia 2 bulanan dan masih dalam kondisi standar.
Produsen: Sharp Indonesia.
Asal: Surabaya - Jawa Timur.
Jenis: Multi-pump Pneumatic (Uklik).
Panjang Total: 98 cm.
Berat Kosong: 2,45 kg.
Laras:
- Panjang: 60 cm.
- Diameter Luar: 9 mm, dibalut dengan plastik sehingga diameter luar menjadi 14 mm.
- Bahan: baja.
- Rifling: ada, 12 alur.
- Rifling: ada, 12 alur.
Visier:
- Visier depan: ada, fixed, Truglo.
- Visier belakang: ada, adjustable, Truglo.
Pemasangan Peredam: mendukung.
Pemasangan Teleskop: mendukung, dovetail 11 mm.
Picu:
- Bahan: duralumunium.
- Mekanisme: dumping.
Popor:
-Bahan: kayu.
-Bantalan bahu: ada, karet tanpa ventilasi.
Fitur Pengaman: ada, manual.
Lintas Usia
Ketika pertama kali hendak
memilih senapan serius untuk memulai hobi dengan sahabat, saya dihadapkan pada
dua pilihan yang sulit. Produk Sharp Indonesia yang tenar dan handal atau salah
satu merk Indonesia lain yang sudah go-international. Andai saja Sharp saat itu
mengusung popor yang lebih sederhana dan terkesan dinamis, saya tidak akan ragu
memilih Sharp. Namun masalahnya Sharp Indonesia selalu memasukkan detail
ukir-ukiran pada bagian kayunya yang menurut pendapat saya pribadi terkesan konsep
yang dipaksakan dan berisiko. Ukiran pada popor bukanlah hal yang baru, namun
menjadikannya standar produksi berisiko mengurangi minat calon peminang senapan
ini.
Maksud diberikannya ukiran memang baik, karena ukiran dapat digunakan
sebagai bagian anti slip saat memompa maupun memegang senapan. Umumnya ukiran
kayu sendiri diaplikasikan pemilik senapan sebagai ciri khas (signature) atas berbagai hal atau peristiwa yang
dianggap penting oleh pemilik senapan. Namun motif ukiran yang berbentuk bunga
dan berbagai binatang buruan. Apa yang terpikirkan saat kita memegang sebuah
senapan dengan peralatan maskulin seperti visier truglo, peredam ataupun muzzle
brake bermodel taktikal ala Rambo, maupun riflescope ekstra macho tapi dihias
dengan bunga-bunga dan rusa imut? Dan apakah binatang buruan yang ada di popor
dimaksudkan bahwa senapan ini mampu digunakan untuk menembak rusa, babi hutan,
maupun macan? Bayangkan juga penjual yang harus menyediakan berbagai varian
popor, saat ada calon pembeli yang rewel dan hanya mau bila ukirannya bergambar
babi hutan yang menghadap depan dan macannya sedang bersembunyi!
Ukiran yang indah namun saya yakin tidak semua orang setuju keberadaannya di popor senapan. |
Namun itulah Sharp Indonesia dengan ciri khasnya. Tampilan senapan taktikal dibalut dengan popor ukiran yang kualitas ukirannya tidak memalukan. Ciri khas inilah yang membedakan produk pabrikan Indonesia dengan Sharp Jepang (yang katanya sudah tidak eksis). Kita bisa memilih mencintainya karena paduan tema taktikal dan klasik ini unik. Mungkin desain ini dimaksudkan untuk menarik segmen usia penembak muda sekaligus yang sudah senior. Atau bilapun kita membenci popor ini dan bersedia mengeluarkan dana ekstra, banyak popor custom tersedia di pasaran tanpa perlu repot-repot menginstruksikan sang pengrajin. Just Plug and Play! Tersedia juga pilihan popor dari bahan plastik ABS yang tanpa motif dan lebih ringan.
Hal yang saya sukai dari senapan
ini adalah ringan. Banyak usaha yang dilakukan oleh tim kreatif pabrikan ini
untuk menghasilkan bobot ringan ini. Pastinya kontribusi bobot dari popor
dipangkas dengan pemilihan kayu yang lebih ringan, lalu beberapa bagian yang
signifikan menambah bobot laras seperti diameter laras juga didiskon dengan dibuat dari baja 9 mm saja, kamar mimis dibuat menggunakan bahan
duralumunium, dan visier menggunakan bahan plastik. Buat yang memiliki badan
tidak terlalu kekar pastinya tidak akan kerepotan menjinjing senapan berbobot
2,45 kg ini. Dan walaupun saya tidak berburu, bisa dibayangkan mudahnya berlari dan menyelinap di pepohonan dengan bobot senapan seringan ini.
Beberapa detail seperti visier
depan yang kaya lekukan dan lubang cukup merepotkan untuk dibersihkan. Bila
kita penyuka tampilan yang sangar, maka kita perlu menginvestasikan waktu untuk
membersihkan bagian-bagian ini.
Menggunakan Senapan Sharp Tiger
Usaha pompa senapan ini cukup
ringan. Ya, kali ini saya mulai membandingkan. Dibandingkan dengan senapan
Bramasta saya, usaha pompa yang diperlukan relatif tanpa masalah. Hal ini
dimungkinkan karena desain katup penutup tabung angin yang menggunakan
bola/bearing sehingga udara yang ditekan dan masuk ke dalam tabung angin lebih
kecil tertahan oleh permukaan bola dibandingkan permukaan karet senapan Bramasta
yang berbentuk silinder. Ciri khas beban
pompa, yang semakin bertambah setiap kali usaha pompa meningkat, masih
dirasakan pada senapan ini. Pada pompa ke-3 dan seterusnya kita akan merasakan keuntungan dari otot dada yang
terlatih.
Memasukkan mimis ke dalam
kamarnya cukup merepotkan. Pada keadaan senapan tidak terpasang riflescope,
lubang mimis saya rasakan terlalu terlalu sempit sehingga saya tidak bisa
leluasa mengatur posisi kepala mimis terhadap rok. Rupanya lubang mimis ini dirancang
agar mimis dijatuhkan pada posisi ujung laras lebih rendah daripada popor.
Namun teknik ini tidak menjamin keberhasilan mimis masuk dengan posisi kepala
di depan sehingga cukup merepotkan juga jika harus mengeluarkan mimis yang
salah posisi. Masalah ini akan bertambah berat jika kita memasang riflescope
karena scope mounting akan memberi ruang gerak lebih sempit lagi untuk jari bermanuver memasukkan mimis.
Membidik dengan menggunakan visier sangat menyenangkan. Kontras yang cerah antara visier belakang, visier depan dan sasaran memberi keunggulan saat menembak tanpa riflescope (open sight). Posisi pipi bersandar nyaman pada popor yang cukup tebal di bagian pipi. Pengaturan visier cukup dilakukan dengan tangan kosong pada visier belakang tanpa alat tambahan seperti obeng. Tombol putar dengan angka penanda membantu untuk mengingat posisi ketinggian (elevation) dan posisi horisontal (windage) visier. Kedua tombol putar menggunakan sistem bertingkat (step). Seperti pada riflescope, setiap memutar satu skala akan terasa satu klik. Kerugiannya adalah jarak pergeseran tidak bisa diatur semau kita seperti pada sistem stepless. Pergeseran visier terbatas pada jarak yang diberikan setiap klik itu. Namun hal ini tidak menjadi masalah karena jarak antar visier belakang yang cukup lebar tidak akan memberi manfaat pada pengaturan tombol yang terlalu teliti.
Visier belakang yang kontras namun terlalu memberi ruang untuk pergerakan visier depan. |
Bagian picu adalah hal yang menurut saya paling mengganggu pada senapan ini. Setiap kali massa dan tekanan udara dalam tabung angin meningkat, maka usaha menarik picu akan semakin berat juga. Akibatnya pada saat menggunakan riflescope, menarik picu akan membuat titik bidik bergeser cukup jauh dari posisi awal. Bila dibandingkan dengan senapan Sharp Ace milik saya yang mengadopsi sistem picu yang sama, bisa dikatakan picu Sharp Tiger adalah siksaan bagi penembak sasaran kertas (bench shooter). Kelemahan sistem picu yang menganut sistem dumping memang begitu adanya. Namun tidak adanya usaha produsen memperbaiki hal ini, sedangkan pada produk yang ditirunya memiliki tingkat toleransi yang lebih baik, membuat kami kesal.
Suara yang dihasilkan setiap menembak sungguh keras. Suara keras ini cukup mengganggu bila akan digunakan dalam berburu ataupun menembak di malam hari. Produsen sudah menyadari hal ini dan menyediakan drat untuk memasang peredam pada bagian ujung laras.
Kekuatan
Jargon New Magnum Power dan 984 fps atau 22.5 Joule adalah strategi penjualan yang patut diuji kebenarannya. |
Senapan ini diklaim sebagai senapan magnum oleh produsennya. Walaupun saya tidak menemukan definisi magnum, namun rasanya bagi calon peminang senapan ini akan timbul harapan bahwa senapan ini dapat melontarkan mimisnya melebihi kecepatan suara. Namun anehnya pada kemasan produsen hanya menjanjikan kecepatan senapan ini berkisar pada angka 984 fps dan 22.5 Joule.
Untuk menguji kekuatan senapan
ini kami telah melakukan pengujian chronograph menggunakan dua mimis impor yang
cukup mudah didapatkan di tanah air. RWS Superdome 8.3 gr dan H&N Sport
Baracuda Match 10.65 gr. Pengujian ini diharapkan dapat memberi gambaran yang
lebih realistis dan aplikatif pada keseharian kita.
Inilah hasil yang kami peroleh:
Seperti dugaan, hasil yang
didapatkan tidak seperti yang dicantumkan. Bahkan mimis paling ringan yang kami
miliki yaitu JSB Exact RS 7.33 gr hanya memberi kecepatan 853 fps atau sekitar 16.06 Joule pada 10 kali pompa. Memang trend peningkatan kecepatan yang saya ukur masih terjadi
setelah 10 kali pompa, namun penambahan kecepatan ini menjadi tidak berarti
bila dibandingkan dengan usaha pompa yang dilakukan. Penambahan jumlah pompa
hanya akan berisiko merusak mekanisme katup dan seal pada powerplant senapan ini.
Akurasi
Menggunakan visier Truglo pada
senapan ini memang menyenangkan. Namun jarak yang cukup lebar dari kedua titik
acuan visier belakang cukup merepotkan untuk meletakkan titik acuan visier
depan tepat di tengah-tengah. Untuk menguji akurasi senapan ini pada jarak 10
meter, saya menggunakan open sight dan posisi senapan disandarkan. Saya
melakukan pengujian menggunakan tiga mimis yaitu RWS Superdome, JSB Exact RS,
dan hasil terbaik kami menggunakan H&N Sport Baracuda Match dengan diameter
5-shot-group 12 mm center-to-center.
Untuk akurasi jarak 20 dan 30
meter kami menggunakan riflescope dan menggunakan sandaran berupa sandbag. Menempatkan riflecope sangat
mudah karena banyaknya pilihan scope mounting yang tersedia untuk scope base
berbentuk dovetail beratap rata yang
sudah diterapkan oleh produsen ini. Untuk uji akurasi ini saya percayakan pada
sahabat saya yang telah terbiasa menggunakan senapan ini dan telah beradaptasi
dengan karakteristik senapan ini. Perlu diketahui laras senapan ini telah
mengalami break-in period sehingga
hasil akurasi pada senapan yang masih baru mungkin akan berbeda.
Pada uji akurasi 20 dan 30 meter ini
kami menggunakan 5 mimis impor berbentuk dome
yang cukup mewakili beberapa kelompok berat. Dari yang teringan sampai yang
terberat yaitu JSB Exact RS 7.33 gr, RWS Superdome 8.3 gr, H&N Sport Field Target Trophy 8.64 gr,
Crosman Premier Heavy 10.5 gr, dan H&N Sport Baracuda Match 10.65 gr
(dikenal juga sebagai Beeman Kodiak). Hasil grouping yang kami peroleh diukur
diameter center-to-center-nya dengan metoda terbaik yang bisa kami lakukan.
Pada saat kami melakukan
pengujian angin berhembus sangat tenang. Kami lakukan 5 kali pompa saja pada kedua jarak
tersebut. Hasil yang kami peroleh pada jarak 20 meter diukur dari sasaran ke ujung laras. Group terbaik menggunakan mimis
H&N Sport Field Target Trophy 8.64 gr dengan diameter 5-shot-group 9.4 mm. Cukup
akurat untuk mendaratkan mimis pada kill zone berbagai hewan kecil. Dan hasil ini bisa
saja membaik bila saja kekerasan picu bisa diperbaiki.
5-Shot-Group terbaik pada jarak 20 m menggunakan H&N Sport Field Target Trophy. Tanda "X" adalah flyer dan tidak kami hitung. |
Sedangkan pada jarak 30 meter hasil terbaik yang kami dapatkan dari RWS Superdome 8.3 gr dengan diameter 5-shot-group 25.5 mm.
Hasil selengkapnya akan saya
publikasikan pada posting berikutnya.
Penutup
Senapan Sharp Innova Tiger adalah
senapan dengan tema desain yang unik dan memiliki fitur cukup lengkap, kuat dan akurat. Senapan ini cocok sebagai pintu masuk
ke dunia berburu dan tembak sasaran. Ketersediaan suku cadang dan variasi untuk
modifikasi senapan ini sangat berlimpah. Karena berakar pada satu desain powerplant yaitu Sharp Innova, maka produksi suku cadang menjadi mudah dan terjangkau. Produksi yang sudah terkomputerisasi (menurut kemasannya) dapat menjamin tingkat presisi setiap komponennya (mungkin berkaitan dengan penggunaan mesin CNC). Ketersediaan dan harga suku cadangnya
yang murah membuat kita tidak perlu khawatir dengan daya tahan masing-masing
komponennya. Dengan harga yang terjangkau dan masuk akal untuk kualitas yang
kita peroleh, senapan ini sangat layak untuk dimiliki (value for money). Sahabat saya menebus senapan ini dengan harga Rp 850,000 (Mid-2013) di Toko Online Albatrozz.
Saran tambahan bagi produsen. Dengan kemajuan jaman dan reputasi sebesar Sharp Indonesia, mungkin sudah waktunya perusahaan ini memiliki website sendiri untuk mengakses produk-produknya seperti pada kompetitornya. Website ini juga bisa digunakan sebagai sarana untuk mengedukasi dan menyaring suara konsumen. Bila produsen senapan ini tidak menutup mata dan telinganya, silahkan lihat berapa banyak produsen senapan tanah air yang mencantumkan nama Sharp pada produk senapannya.
1 komentar :
Permisi saya punya pcp second laras polymax a6 spek br masih baru regul taiwan disc jerman klik disini bisa nego jika rekan rekan berminat dan membantu biaya s1 pendidikan saya terimakasih
Posting Komentar