Setelah cukup yakin memiliki kemampuan mengenai sasaran pada jarak tertentu, saya akhir-akhir ini mulai aktif mengikuti kegiatan berburu. Pada artikel sebelumnya saya bercerita bagaimana tingkat keberhasilan saya dalam berburu. Singkat cerita ternyata tidak begitu berhasil. Memiliki senapan bertenaga dan akurat, mampu mengeksekusi tembakan dan mengenai sasaran, namun tidak berhasil menjatuhkan sasaran. Apa yang salah dengan itu?
Saya pernah merangkumkan bahwa proyektil yang ditembakkan dari senapan kaliber 4.5 mm bisa jadi mematikan. Saat itu saya menekankan bagaimana kematian dapat terjadi pada manusia akibat efek penetrasi proyektil yang menyebabkan perdarahan maupun kerusakan organ langsung seperti kerusakan pada sistem syaraf pusat. Secara cepat maupun jangka panjang. Namun pada hewan kecil, yang menjadi sasaran perburuan saya, mekanisme terjadinya kematian seketika tidak hanya terjadi melalui mekanisme tersebut di atas. Dalam bidang balistik, kematian seketika banyak disumbangkan melalui efek kejutan hidrostatis (hydrostatic shock). Jadi apa sajakah sebenarnya yang menyebabkan kelumpuhan maupun kematian instan pada hewan buruan?
Saya pernah merangkumkan bahwa proyektil yang ditembakkan dari senapan kaliber 4.5 mm bisa jadi mematikan. Saat itu saya menekankan bagaimana kematian dapat terjadi pada manusia akibat efek penetrasi proyektil yang menyebabkan perdarahan maupun kerusakan organ langsung seperti kerusakan pada sistem syaraf pusat. Secara cepat maupun jangka panjang. Namun pada hewan kecil, yang menjadi sasaran perburuan saya, mekanisme terjadinya kematian seketika tidak hanya terjadi melalui mekanisme tersebut di atas. Dalam bidang balistik, kematian seketika banyak disumbangkan melalui efek kejutan hidrostatis (hydrostatic shock). Jadi apa sajakah sebenarnya yang menyebabkan kelumpuhan maupun kematian instan pada hewan buruan?
Hydrostatic Shock yang ditimbulkan sebuah proyektil yang melewati medium gelatin balistik. |